Dengan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Umum, masih adakah istilah “damai on the spot”?

Pasal 278, setiap pengendara mobil yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan berupa ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 278).

Pasal 288, setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Pasal 288 ayat (2), setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tidak dapat menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Pasal 285 ayat (1), setiap pengendara sepeda motor yang tidak dilengkapi kelayakan kendaraan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Pasal 285 ayat (2), setiap pengendara mobil yang tak dilengkapi kelayakan kendaraan seperti spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu rem, kaca depan, bumper, penghapus kaca dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Pasal 287 ayat (1), setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Pasal 287 ayat (5), setiap pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Pasal 288 ayat (1), setiap pengendara yang tak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Pasal 289, setiap pengemudi atau penumpang yang duduk di samping pengemudi mobil tak mengenakan sabuk keselamatan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Pasal 294, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang akan berbelok atau berbalik arah tanpa memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan penjara atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Nah, yang paling pait kalo misalnya nggak punya SIM. Kira2 kayak gini lah gambarannya:

Penetapan denda itu berdasarkan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Umum Pasal 281 yang berisi “Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta”.

Satu jeti ya lumayan juga, cuy! Nah sekarang gw mau coba untuk simulasi versi jackpotnya untuk bikers dulu deh, let’s say:

  • Nggak punya SIM
  • Nggak pake plat nomer
  • Spion copot
  • Masuk jalur cepet Semanggi padahal belom jam 10
  • STNK keselip di rumah
  • Pas mau belok di Bunderan Senayan nggak pake lampu sen

Dan jackpotnya akan berjumlah sebesarrrrrrr.. *DINGDINGDING!* 3 JUTA RUPIAH atau menginap di Hotel Prodeo selama 12 bulan alias setaun!

Sekarang kita coba possible jackpot buat pengendara mobil:

  • Nggak punya SIM
  • Plat nomer jatoh entah dimana
  • Bumper lagi diketok di bengkel
  • Pas di tol bablas nembuh 140km/h
  • Salah masuk di verboden deket Panglima Polim
  • Pas mau belok nggak pake sen pula
  • STNK ketinggalan
  • Seatbelt jadi hiasan doang
  • P3K dipake main dokter2an waktu lagi Lebaran ketemu keponakan

Nah, kalo ini kayanya hadiahnya lebih luar biasa, mari kita liat berapa mesin jackpot ngeluarin angka kali ini.. 4, 25 JUTA RUPIAH saudara2! Dan mungkin bisa ditukar juga dgn tiket nginep di Hotel Prodeo yang sama dgn hadiah buat bikers, lebih lama dikit paling jadi 17 bulan. 😛

Iklan

detikNews : Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II

MENTERI KOORDINATOR

1.  Menko Politik Hukum dan Keamanan : Marsekal (Purn) Djoko Suyanto
2.  Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
3.  Menko Kesra : R Agung Laksono
4.  Sekretaris Negara : Sudi Silalahi

MENTERI DEPARTEMEN

1.  Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
2.  Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
3.  Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
4.  Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar
5.  Menteri Keuangan : Sri Mulyani
6.  Menteri ESDM: Darwin Saleh
7.  Menteri Perindustrian : MS Hidayat
8.  Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu
9.  Menteri Pertanian : Suswono
10. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan
11. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
12. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad
13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar
14. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
15. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Setianingsih
16. Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh
17. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri
18. Menteri Agama : Suryadharma Ali
19. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik
20. Menteri Komunikasi dan Informasi : Tifatul Sembiring

MENTERI NEGARA

1.  Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Suryapranata
2.  Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan
3.  Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
4.  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari
5.  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E Mangindaan
6.  Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini
7.  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Armida Alisjahbana
8.  Menteri BUMN : Mustafa Abubakar
9.  Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng
10. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Manoarfa

PEJABAT SETINGKAT MENTERI

 1. Kepala BIN: Jenderal (Purn) Sutanto
2. Kepala BKPM: Gita Wirjawan
3. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan Pengedalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto

God bless our leaders. God bless Indonesia.

Kalo bener perwakilan kita di bawah atap ijo sana mikirin kita, mana UU Perlindungan Budaya?

Nasionalisme dapat kita wujudkan dalam suatu UU yang melindungi kekayaan budaya kita, …hingga saat ini kita belum memiliki UU yang mengatur tentang hal itu,” kata Faizasyah di Jakarta, Jumat (28/8), saat diminta tanggapannya mengenai berulangnya insiden klaim budaya Indonesia oleh negeri tetangga.

UU Kebebasan Pers, UU ITE, UU Pornoaksi, UU Perfilman, what’s next?
UU Musik? UU Belanja? UU Rumah Tangga?

Kalo cinta sama bangsa, tolong dong pihak yang berkepentingan bikin UU yang impactnya bener2 ADA buat Bangsa Indonesia. Budaya kita beberapa kali diklaim bangsa lain, sementara UU yang muncul juga makin ngebatasin semangat berbudaya. Sepertinya bangsa kita.. eh salah.. maksud gw perwakilan kita lagi akil balik alias puber alias cari jati diri, segala2 musti dikasih hukuman. Dewasanya kapan? Kapan kapan..